Para
pakar dari seluruh dunia berkumpul di Darmstadt untuk menghadiri konferensi
sampah antariksa yang ke enam. Satelit
pengamat bumi bisa berhenti memancarkan sinyal, apabila kehabisan bahan bakar
atau ditabrak sampah angkasa luar, yang termasuk bagian perlengkapan mesin yang
terlepas. Tabrakan di antariksa bisa terjadi akibat banyak hal.
Pada Februarr 2009 untuk pertama
kalinya dalam sejarah dua satelit yang masih berfungsi bertabrakan di luar
angkasa. IRIDIUM-33 dan KOSMOS-2251, dua satelit komersial masing-masing milik
Rusia dan AS, meluncur cepat di langit Siberia. Ketika jalur bersilang,
tabrakan tak terhindar dan kecup kematian terjadi pada ketinggian 790 kilometer
diatas bumi.
"Kejadian seperti itu yang memang sudah
diperkirakan bisa terjadi.“, tutur Heiner Klinkrad, Ketua Bagian Sampah
Antariksa di Organisasi Antariksa Eropa, ESA. Setiap misi ke luar angkasa
meninggalkan sampah, mulai dari obeng yang jatuh, mesin penggerak roket hingga
bangkai satelit yang sudah rusak. „Semua benda ini masuk dalam kategori sampah
antariksa“, jelas Klinkrad dan Kepala misi satelit pemantau Envisat,
Frank-Jürgen Diekmann.
Heiner Klinkrad
|
Pada Februarr 2009 untuk pertama
kalinya dalam sejarah dua satelit yang masih berfungsi bertabrakan di luar
angkasa. IRIDIUM-33 dan KOSMOS-2251, dua satelit komersial masing-masing milik
Rusia dan AS, meluncur cepat di langit Siberia. Ketika jalur bersilang,
tabrakan tak terhindar dan kecup kematian terjadi pada ketinggian 790 kilometer
diatas bumi.
Ledakan sebabkan reaksi berantai |
"Sampah yang berukuran besar
menyebabkan masalah jangka panjang", jelas Klinkrad. Ada reaksi berantai
yang terjadi, bisa menabrak satelit yang kemudian meledak dan mengancam satelit
lainnya. Sampah terkecil pun bisa berbahaya. Tambahnya, "bila sebuah satelit
ditabrak benda yang berukuran satu sentimeter, maka kita bisa menanggap bahwa
satelit itu akan rusak dan tidak berfungsi lagi." Daya tabraknya bisa
sebanding dengan hebatnya ledakan sebuah granat.
Katalog Jenis Sampah
Dalam katalog pemantau antariksa Amerika
"Space Surveillance Network" saat ini terdata sekitar 13.000 sampah
Antariksa berukuran besar. Selain itu ada lebih dari 700 ribu obyek berukuran 1
sentimeter, sebagian besar darinya adalah pecahan sisa dari satelit yang
meledak. Maka tak heran bila orang bertanya, kapan sampah-sampah itu akan jatuh
ke bumi. Menurut Diekmann kemungkinannya sangat tipis.
Sampah antariksa jarang jatuh ke
bumi. Namun menurut perhitungan Heiner Klinkrads, setiap pekannya ada
kemungkinan dua obyek berukuran satu meter jatuh ke dalam ruang atmosfir bumi. Sejak 1957 sudah 6000 Satellit diluncurkan ke luar
angkasa. 1000 diantaranya berfungsi dan digunakan untuk penelitian, militer dan
telekomunikasi. "Diketahui bahwa hanya enam atau 7 persen dari semua
satelit itu masih berfungsi. ungkap Heiner Klinkrad.
Dampak ditabrak oleh benda berukuran
1 cm.
|
ESA sudah dua puluh tahun memperhatikan
tema ini dan membangun kerjasama internasional. Sebelas stasiun antariksa telah
menyatakan ingin terlibat menanganinya dan bergabung dalam. IADC (Inter-Agency
Debris Coordination Committee). Menurut Klinkrad, tak berguna menutup-nutupi
masalahnya. Namun diapun skeptis. "
Membersihkan Antariksa
Lalu bagaimana membuang sampah
satelit ini. Saat ini ada dua strategi yang dikenal: Pertama memanipulasi
sampah sehingga mendekati jalur putaran bumi, agar bisa dijatuhkan secara
terkontrol. Cara ini tidak cocok untuk semua satelit, karena satelit itu
berkisar sekitar 35.786 Kilometer di atas bumi dan biaya untuk menjatuhkannya
ke bumi akan mahal sekali. Cara lainnya adalah menarik satelit itu ke jalur
yang berkisar 300 kilometer dari lalu linntas utama satelit. Saat ini di sana
sudah ada 1000 obyek sampah. Konferensi sampah antariksa di Darmstadt
berlangsung dari 22.04.-25.04.2013 dengan tujuan mengembangkan strategi bersama
untuk mengatasi sampah antariksa yang semakin banyak.
Sumber: http://www.dw.de/pembuangan-sampah-antariksa/a-16765524
12 komentar:
Nice info kakak. Menambah pengetahuan saya. Sip lanjutkan :D
Artikelnya bagus dan menarik, dapat menambah wawasan bagi saya. Terimakasih infonya :D
infonya menarik sekali ,, terima kasih karena telah menambah wawasan kepada saya :)
Wah, ternyata gitu ya. Tidak hanya rumah tangga yang menghasilkan sampah. Hehehe. Infonya sangat menarik danbermanfaat. Keep posting!
wewwww... nambah pengetahuan bener ini.. good job. di tunggu posting selanjutnya
postingan yang sangat menarik, memberikan wawasan baru tentang hewan kurban satu ini, ternyata ikut berperan pada global worming. makasih infonya ya kak
postingannya sangat bermanfaat . menambah informasi saya. terimakasih :)
Ternyata yang namanya sampah tetap menimbulkan masalah walau diluar angkasa. Wow...
Great post..
Wach informasi ini sangat menarik, ternyata sampah pun tetap menjadi masalah meskipun itu diluar angkasa
sampah selalu menimbulkan masalah baik di luar maupun di dalam bumi.
artikel ini sudah bagus dan menafrik, terimakasing sudah di posting...
Artikel yg sangat bagus dan menarik sekali, bisa nambah wawasan. terima kasih sudah memposting :-)
Posting Komentar